3 Proses Penciptaan Manusia Menurut Islam dan Biologi
Seperti apa proses penciptaan manusia menurut Islam? Pada kesempatan kali ini Dutadakwah akan membahas tentang proses penciptaan manusia. Yang menjadi pembahasan kali ini tentang betapa singkat dan jelasnya proses penciptaan manusia dari sudut pandang Islam. Silakan lihat ikhtisar berikut untuk detail lebih lanjut.
Seperti proses penciptaan manusia menurut Islam
Berikut Ini Telah Kami Kumpulkan Yang Bersumber Dari Laman https://www.dutadakwah.co.id/ Yang Akhirnya Saya Tuliskan Disini.
Kami tidak ada sebelumnya. Kami ada sekarang. Dan nanti kita juga tidak akan ke sana. Artinya; Kami pernah ke sana. Sekarang kita di sini, lalu kita akan kembali ke sana. Awalnya kami tidak setuju. Dengan kuasa Tuhan kita sekarang bersatu. Dan kemudian kami terpisah karena kuasa Tuhan. Dan yang lebih jelasnya langsung saja baca uraian kami di bawah ini.
Proses pembuatan
Sebagai Allah SWT. kata di QS. Al-Mulk ayat 23 yaitu;
قُلْ هُوَ الَّذِي أَنشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلاً مَّا تَنك
Artinya: “Katakan:” Dia menciptakanmu dan menjadikanmu untukmu, pendengaran, penglihatan dan hati “. (Tetapi) kamu sangat sedikit bersyukur.”
Ayat di atas adalah tentang bagaimana Allah menciptakan esensi ciptaan manusia dan memberinya karunia fisik dan hati nurani. Al-Qur’an mengatakan bahwa manusia adalah hasil ciptaan Allah dan pemberian yang diberikan kepada manusia sangat banyak.
Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam tidak hanya berbicara tentang pedoman dan prinsip praktis kehidupan manusia, tetapi juga tentang proses penciptaan manusia. Beberapa pandangan para ilmuwan adalah bahwa manusia tidak berasal dari penciptaan tetapi dari proses dan revolusi alam. Karena alasan inilah Islam mengambil kitab suci Al Quran untuk menjelaskan bagaimana proses penciptaan manusia, dimulai dengan setetes air yang tercela, berkembang dengan cara yang kompleks.
Tahapan penciptaan manusia
Dalam Alquran, proses penciptaan manusia terjadi dalam dua tahap yang berbeda. Tahap pertama adalah tahap primer dan tahap kedua adalah tahap biologis.
Tahap utama
Fase pertama adalah ketika manusia pertama kali diciptakan dari esensi bumi dan diberi ruh dalam bentuk yang paling indah. Ini dijelaskan dalam ayat-ayat berikut;
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن طِينٍ ثُمَّ telah dibangun di أَجَلاً وَأَجَلٌ مُّسمًّى عِندَهُ ثُمَّ أَنتُمْ تَمْتَرُونَ
Artinya: “Dia menciptakanmu dari tanah setelah kematian (kematianmu) ditakdirkan, dan ada kematian lain yang ada di sisinya (bahwa dia mengenal dirinya sendiri), maka kamu masih ragu (tentang mengangkatnya) . “(Surat Al-An’am ayat 2).
إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَراً مِن طِينٍ
Yaitu: “(Ingat) ketika Tuhanmu berkata kepada malaikat:” Sesungguhnya, Aku akan menciptakan manusia dari bumi. “(Bab Shad ayat 71)
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَراً مِّن صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ
Yaitu, “Dan (ingat) ketika Tuhanmu berkata kepada para malaikat,” Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah liat kering (yang datang) dari lumpur hitam, diberi bentuk. “(Surat Al-Hijr ayat 28)
Dalam ayat Alquran dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari bahan dasar tanah, yang kemudian dengan kekuatan dan hukumnya membentuk bentuk dan berbagai fungsi tubuh fisik yang ada pada tubuh manusia. Hal ini tentu saja dilakukan Allah kepada manusia pertama, yaitu Nabi Adam SAW. Hingga saat itu terjadilah proses penciptaan manusia berupa hukum biologis.
Tahapan biologis
Tahapan biologis adalah Sunnatullah atau Hukum Allah melalui proses biologis yang terdapat di dalam tubuh fisik atau manusia beserta seluruh instrumennya. Proses biologis ini membedakan kodrat manusia menurut Islam dengan makhluk lain yang tidak berakal dan tidak punya alasan untuk mengambil keputusan saat dewasa. Prosesnya adalah sebagai berikut:
- Nuthfah (inti dari tanah yang diolah menjadi sperma)
- Uterus (disimpan di tempat permanen)
- Alaqah (darah beku menempel di rahim)
- Mudgah (sepotong daging yang dibungkus kerangka)
- Ditiup oleh pikiran
- Setetes mani diberikan
أَيَحْسَبُ الْإِنسَانُ أَن يُتْرَكَ سُدًى ، أَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِّن مِّن مَّنِيٍّ
Yaitu, “Apakah orang mengira mereka diabaikan? Bukankah hanya setetes air mani yang diberikan?” (QS Al-Qiyamah ayat 36-37)
Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa proses penciptaan manusia dimulai dengan keluarnya air mani atau air mani. Namun, itu hanya menjadi setitik manusia. Sehingga Allah dapat menghidupkan kehidupan melalui proses ini.
Pembuahan
Sebelum proses pembuahan di dalam rahim wanita, sekitar 250 juta sperma keluar dari seorang pria dalam satu waktu. Dari 250 juta sperma yang dikeluarkan, hanya satu yang dapat mengenai sel telur wanita atau ibu melalui saluran reproduksi wanita.
الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنسَانِ مِن طِينٍ ، ثُمَّ َلَ نَسْلَهُ مِن مَّان
Artinya, “Dia menciptakan segala sesuatu dengan cara terbaik. Dia mulai menciptakan manusia dari tanah liat.” Kemudian dia membuat keturunannya dari esensi air yang tercela. “(Surat As-Sajdah ayat 7-8).
Bekuan darah tersebut menempel di rahim
Seperti yang dikatakan Allah SWT, yaitu
Artinya: “Dia menciptakan manusia dengan bekuan darah.” (QS Al Alaq ayat 2).
Setelah melalui proses selama 40 hari, terbentuklah gumpalan darah di dalam rahim. Proses ini dimulai saat sperma mencapai sel telur dan menjadi sel tunggal yang dikenal sebagai zigot. Setelah zigot muncul, ia berkembang biak dengan membelah menjadi gumpalan daging.
Zigot menempel di dinding rahim seperti akar yang kokoh di tanah. Sebagai proses pertumbuhan, zigot dapat mengekstrak zat-zat penting dari tubuh induknya. Saat zigot yang tumbuh ini berada di tubuh ibu, Allah SWT menggunakan istilah Alaqah yang artinya sesuatu yang menempel di satu tempat. Secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel di tubuh untuk menghisap darah.
Pembungkus tulang oleh otot
Yaitu, “Lalu kami membuat sperma menjadi gumpalan darah, lalu kami membuat gumpalan darah. Kami membuat gumpalan daging. Dan kami membuat gumpalan daging. Kami membuat tulang. Lalu kami membungkus daging di sekitar tulang.” Lalu kami membuatnya menjadi makhluk yang berbeda. Kemudian puji bagi Allah, Pencipta terbaik. “(Surat Al Mu’minun ayat 14)
Menurut ahli embriologi, tulang dan otot terbentuk pada waktu yang bersamaan. Penelitian oleh berbagai ilmuwan menunjukkan bahwa perkembangan di dalam rahim sama persis dengan yang ada di Alquran.
Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Setelah itu, sel otot yang dipilih pada jaringan di sekitar tulang terhubung untuk membungkus tulang.
Pelajaran dari proses penciptaan manusia
إن في خ telah dibangun أرض ق ر
Artinya: “Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi dan dalam pergantian siang dan malam ada tanda-tanda bagi mereka yang berakal, yaitu bagi mereka yang berdiri atau duduk atau tiduran mengingat Allah dan sekitarnya. ciptaan merefleksikan langit dan bumi (pepatah): “Ya Tuhan kami, Engkau tidak menciptakan ini dengan sia-sia, kemuliaan bagimu, jadi jauhkan kami dari siksaan neraka.” (Sura Ali Imran: 190-191)
Dari ayat di atas dapat kita pahami bahwa dibalik penciptaan langit dan bumi serta segala isinya terdapat tanda-tanda yang dapat menjadi ilmu bila dipahami oleh orang yang menggunakan akal. Oleh karena itu, kita banyak belajar dari pemahaman kita tentang ciptaan Allah, khususnya yang berkaitan dengan penciptaan manusia. Selain itu, Allah memberikan informasi bahwa pemikiran tentang ciptaan Allah terjadi saat duduk, berbagi dan berdiri.
Ketahui kebesaran dan kekuasaan Allah
Mengetahui kekuatan dan kebesaran Allah pada dasarnya tidak mungkin dilakukan atau hidup jika kita belum pernah melihat ciptaan-Nya atau pekerjaan Yang Mahatinggi. Banyak sekali tanda-tanda kekuasaan Allah di wilayah ini, mulai dari wilayah yang sangat kecil hingga yang sangat makroekonomi, yang tidak satupun dari kita dapat menjangkau mereka.
Semakin tunduk kepada Allah
Orang yang memahami kebesaran dan kekuasaan Tuhan melalui proses penciptaan manusia akan mengetahui betapa agung Allah dengan segala hukumnya. Dengan cara ini dia tidak akan bisa tunduk kepada siapa pun selain Allah dan akan siap untuk menjalankan fungsi agama, percaya pada rukun iman dan untuk memenuhi rukun Islam.
Misalnya ASI. Bayi baru lahir selalu minum ASI yang penuh nutrisi untuk kesehatan dan pertumbuhan bayi. ASI merupakan hasil kerja hormon dan juga proses persalinan yang dialami ibu. Jika orang sadar akan bersyukur dan tidak mungkin menyangkal Allah. Tanpa Dia orang akan lenyap, tidak bisa hidup dan kehilangan keseimbangan dalam kehidupan di bumi.
Tidak sombong dan sombong
Ketika kita mengetahui proses penciptaan manusia, tidak mungkin kita menjadi sombong dan sombong. Kami akan menyadari bahwa manusia tidak memiliki apa-apa dan tidak dapat membandingkan SWT dengan kekuatan Allah. Tidak ada bandingannya bila kita ingin sombong dan sombong karena orang tidak punya apa-apa. Semuanya adalah hasil pemberian Allah dan kegembiraan yang Allah berikan.
Bimbingan Tuhan bagi manusia tidak akan menjangkau orang yang sombong dan sombong serta tidak mau menghakimi dirinya sendiri. Ketika kita memahami proses penciptaan manusia, kita menjadi penurut, pasrah, dan menyadari betapa kecilnya manusia.
Kajian semacam itu sebagai proses penciptaan manusia menurut Islam. Semoga bisa bermanfaat dan menambah ilmu bagi kita semua. Terima kasih.
Lihat Juga : https://www.dutadakwah.co.id/bacaan-tawasul-arab-ringkas/